ORGANISASI
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt
tujuan bersama.
Manajemen dan
organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar
manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik
antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi
yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia
yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari
manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada
organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara
manajemen dan organisasi.
Manajemen dan tata
kerja
Tata kerja atau metode
adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia
dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang
tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan
secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada
pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
b) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara
manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen :
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta
waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja :
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
HUBUNGAN manajemen,
organisasi dan tata kerja :
Eratnya hubungan atau
hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi : Alat
bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja : Pola
cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga
tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut,
jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan
kepada tercapainya tujuan.
Ciri-ciri organisasi
Adapun ciri-ciri dari
organisasi adalah
- Adanya komponen (
atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas
unsur-unsur organisasi
Menuruth Keith Davis
ada tiga unsur penting partisipasi :
Unsur pertama, bahwa
partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental
dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara
jasmaniah.
Unsur kedua adalah
kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini
berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3.
Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota.
Hal ini diakui sebagai
anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Teori organisasi
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1. Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3.Chester I. Bernard
berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadapmasyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi
yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan
kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada
di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa
keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
organisasi niaga
Organisasi Niaga
Adalah suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan.
organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat
ini, dengan faktor ekonomi yang berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin
pesat pula.
Macam-macam Organisasi
Niaga :
1.Perseroan Terbatas
(PT)
2.Perseroan Komanditer
(CV)
3.Firma (FA)
4.Koperasi
5.Join Ventura
6.Trus
7.Kontel
8.Holding Company
Organisasi sosial
Organisasi sosial
adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk
organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
Organisasi regional
Uni Eropa, Organisasi
Regional paling maju saat ini, memilikiEuropean Court of Justice, organ
khusus yang bertanggung jawab atas setiap upaya penyelesaian sengketa antara
negara-negara anggota Uni Eropa, yang yurisdiksinya mencakup seluruh negara
anggota, organ-organ penting dalam masyarakat dan warga negara sah dari
negara-negara anggota. Hal ini dijelaskan dalam the Treaty of Amsterdam (1997)
yang mulai diberlakukan pada tahun 1999.
Organisasi
internasional
1) PBB
Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
2) ASEAN
Perhimpunan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association
of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi
geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
3) OKI
Organisasi Konferensi
Islam (OKI) adalah sebuah organisasi antarpemerintahan yang menghimpun 57
negara di dunia. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25
September1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang
diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid
Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di
Yerussalem.
Bentuk-bentuk organisasi
1. Organisasi politik
2. Organisasi sosial
3. Organisasi mahasiswa
4. Organisasi olahraga
5. Organisasi sekolah
6. Organisasi negara
Konflik pada organisasi
→ keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh presepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secar umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempresesikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut
telah menjadi kenyataan. (Stephen P. Robbins).
konflik di dalam organisasi disebut The Conflict
Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan
kinerja kelompok, tetapi disisi lain kebenyakan kelompok atau organisasi
meminimalisasikan konflik.
Pandangan ini di bagi menjadi 3 bagian, yaitu ;
a. Pandangan tradisional ( The Traditional View )
→ pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang
negative, merugikan dan harus dihindari.
b. Pandangan hubungan manusia ( The Human Relation View
)
→ pandangan ini menyatakan bahwa konflik merupakan suatu peristiwa yang
wajar terjadi dalam suatu organisasi.
c. Pandangan Interaksionis ( The Interactionist View )
→ pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya
konflik, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara bekelanjutan
sehingga anggota suatu kelompok atau organisasi tetap bersemangat, kritis –
diri, dan kreatif.
Factor-faktor penyebab timbulnya konflik :
a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
c. Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok.
d. Perubahan- perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat.
Hasil dari sebuah konflik, yaitu :
a. Meningkatkan solidaritas antara sesama anggota
kelompok yang mengalami konflik.
b. Keretakan hubungan antara kelompok yang bertikai.
c. Perubahan kepribadian pada individu .
d. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
e. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat.
Teknik-teknik utama untuk memecahkann konflik, yaitu :
a. Integrating ( Problem Solving )
→ Pada teknik ini pihak-pihak yang berkepentingan bersama-sama
mengidentifikasi masalah yang dihadapi, dan mempertimbangkan, mencari dan
memilih solusi alternative untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Dominating ( Forcing )
→ Pada teknik ini keegoisan sangat menonjol “saya menang” dan “kamu kalah”,
teknik ini cenderung memaksa karena menggunakan legalitas formal dalam
menyelasikan masalah.
c. Avoiding
→ Taktik menghindar cocok untuk menyelesaikan masalah yang sepele atau
remeh. Pada teknik ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalh-masalh rumit.
d. Compromising
→ Kompromi cocok untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan
pihak-pihak yang mempunyai tujuan yang berbeda tetapi memiliki keuatan yang
sama. Teknik ini merupakan pendekatan memberi dan menerima dari pihak-pihak
yang bersangkutan tersebut.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://eprints.undip.ac.id/5780/1/ORGANISASI_MANAJEMEN_-_AYUN_SRIATMI.pdf